News Update :

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Label

Label

Dongeng Sebelum Tidur - oleh: Iwan Fals

Jika sepasang monyet tidurJadi buyut moyangkuJika buyut moyangku tidurJadi kakek dan nenekku
Jika kakek dan nenek tidurJadi ayah dan ibuDan jika ayah dan ibu tidurJadi sebiji kepala yaitu kepalaku
Sedangkan waktu aku yang tidurNggak jadi apa apaYang jadi cuma beberapa pasang kecoakDikolong tempat tidurku
Dan seribu armada kutuDiatas sprei belang bentong kasurkuWalaupun mereka itu kecoak dan kutuTetapi mereka tetap darah dagingku
Maka dari itu saya minta dengan amat sangatJangan semprotkan baygon sayang
Anakku yang paling tuaBernama Kecoak Idi AminLahir di CengkarengEh badannya kerempengMatanya sedikit jerengKalau berjalan seperti Gareng
Anakku Idi Amin orang kaya di CengkarengSenang pakai mobil menterengBanyak yang tahu mobil si Amin itu mobil curianTapi maklum si Amin kebal kerangkeng
Aku benci aku benci sama si AminHabis si Amin suka nempelengTapi cuma berani sama tukang kacang gorengItu dulu seribu tahun yang lalu
Kini cerita anakku yang nomer duaPerempuan lhoCantik molek, manja, seksi lahir di MaduraSekolah di Karawang
Minum jamunya wah jangan ditanyaDari jamu galian singset sari rapetSampai jamu terlambat datang bulanTak pernah ketinggalan
Putriku cantik, putriku molekPutriku pandai memasakDari bistik, spaghetti, rendang ayam, cap cay goreng, udang rebusSampai rendang jengkol dia bisa
Tapi mengapa belum jugaDatang lamaran?
Oh iya, hampir saya lupaPutriku mempunyai dua kekuranganYang mungkin itu sebabnyaPutriku vakum dalam dunia percintaan
Putriku memang anggunTapi sayang kepala putriku sebesar bola kastiItu satu
Dan yang keduaPutriku tidak boleh kena airHayo kenapa?( Dia alergi? ) bukan, ( Kutu air? ) bukan, ( Ambeien? ) bukanAyanAnakku yang paling bontot pemain sepak bolaPernah dikirim berguru atau dikirim tamasya ke BraziliaEnam bulan disanaBegitu pulang kok keok eh kalah semua

DihatiMU Aku Berlindung - oleh: Iwan Fals

Ketika matahari membakar lautanKetika matahari membakar duniaKetika matahari membakar diri sendiri
Dihatimu aku berlindungDihatimu aku berlindung
Ketika badai menghempaskan dirikuKetika badai menutupi langkahkuKetika badai mengguncang guncang hidupku
Dihatimu aku berlindungDihatimu aku berlindungDihatimu aku berlindungDihatimu aku berlindung
Ketika bumi ini tak berputar lagiKetika malaikat tak berdoa lagiKetika aku tak bisa bernyanyi lagi
Dihatimu aku berlindungDihatimu aku berlindungDihatimu aku berlindungDihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindungDihatimu aku berlindungDihatimu aku berlindungDihatimu aku berlindung

Ketika matahari membakar diri sendiriKetika matahari membakar diri sendiri
Dihatimu aku berlindungDihatimu aku berlindung
Ketika aku tak bisa bernyanyi lagiKetika malaikat tak berdoa lagi

Emak - oleh: Iwan Fals


Tanpa engkauSedikitpun tiada artinya akuBagiku kau apiYang berikan hangat begitu kuatPada beku nadi
Tiada duaEngkau hadirkan cinta tak berahirTak kan pernah mampuKulukis putihmu lewat laguMaafkanlah aku
Bagai bening mata airMemancar tak hentiMungkin masihlah teramat kurang
Bagai sinar matahariYang tak kenal bosanBerikan terangnya pada kitaKaulah segalanya
Hanya iniYang sanggup kutulis untukmu bundaJangan tertawakanSimpan dalam hatimu yang sejukRimbun akan doa
Kau berikan semuanyaYang bisa kau beriTanpa setitikpun harap balas
Kau kisahkan segalanyaTanpa ada dukaWalaupun air matamu tumpahTenggelamkan dunia
Bagai sinar matahariYang tak kenal bosanBerikan terangnya pada jiwa
Kau berikan semuanyaYang bisa kau beriTanpa setitikpun harap balasAgungnya engkau
Bagai luas laut biruBatinmu untukkuSelalu ada tempat tuk resahku
Bagai bening mata airMemancar tak hentiSirami jiwaku waktu kecewaDatang menggoda

Dunia Binatang - oleh: Iwan Fals


Ya..ya..ya..ya..jawablah, jangan diam saja
Kenapa orang susah, makin susah saja
Ya..ya..ya..ya..mau makan, tak punya uang
Ya..ya..ya..ya..mau tidur, tak punya kasur
Ya..ya..ya..ya..diamlah, jangan ngoceh saja
Mereka sudah bosan, tutup mulut saja
Ada macan mencakar macan, ular menggigit ular
Ada gajah membunuh gajah, kita yang terinjak.....ya..ha..ha..!

Mata liar dimana-mana, mencari mangsa yang lemah
Tangan-tangan yang penuh darah, menindas sambil tertawa
Ada maling teriak maling, ada musang berbulu domba
Monopoli menjadi-jadi, tangan besi merajalela

Ya..ya..ya..ya..jawablah, jangan diam saja
Mengapa orang susah, makin susah saja
Ya..ya..ya..ya..diamlah, jangan ngoceh saja
Mereka sudah bosan, tutup mulut saja

Doa Dalam Sunyi - oleh: Iwan Fals

Angin datang dari mana ?Merayapi lembah gunungAda luka dalam dukaDilempar kedalam kawah
Memanjat tebing tebing sunyiMemasuki pintu misteriMenggores batu batuDengan kata sederhanaDengan doa sederhana
Merenung seperti gunungMengurai hidup dari langitJejak jejak yang tertinggalMenyimpan rahasia hidup
Selamat jalan saudarakuPergilah bersama nasibmuPertemuan dan perpisahanDimana awal akhirnya ?Dimana bedanya ?Dimana bedanya ?
Doa doa terdengar dalam sunyiDoa doa terdengar dalam sepi
Doa doa terdengar dalam sunyiDoa doa terdengar dalam sepi
Doa doa terdengar dalam sunyiDoa doa terdengar dalam sepi
Doa doa terdengar dalam sunyiDoa doa terdengar dalam sepi

Entah - oleh: Iwan Fals

Entah mengapa aku tak berdaya
Waktu kau bisikkan,
"Jangan aku kau tinggalkan"
Tak tahu di mana ada getar terasa
Waktu kau katakan
"Kubutuh dekat denganmu"

Seperti biasa aku diam tak bicara
Hanya mampu pandangi
Bibir tipismu yang menari

Seperti biasa aku tak sanggup berjanji
Hanya mampu katakan:
"Aku cinta kau saat ini"
Entah esok hari
Entah lusa nanti
Entah

Sungguh mati betina
Aku tak mampu beri sayang yang cantik
Seperi kisah cinta di dalam komik

Sungguh mati betina
Buang saja angan angan itu
Lalu cepat peluk aku
Lanjutkan saja langkah kita
Rasalah....
Rasalah....
Apa yang terasa

Ethiopia oleh: Iwan Fals

Dengar rintihan berjuta kepala
Waktu lapar menggila
Hamparan manusia tunggu mati
Nyawa tak ada arti
Kering kerontang meradang
Entah sampai kapan
Datang tikam nurani
Selaksa do'a penjuru dunia
Mengapa tak robah bencana
Menjerit Afrika mengerang Ethiopia
Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia
Derap langkah sang penggali kubur
Angkat yang mati dengan kelingking
Parade murka bocah petaka
Tak akan lenyap kian menggema
Nafas orang-orang disana
Merobek telinga telanjangi kita
Lalat-lalat berdansa cha cha cha
Berebut makan dengan mereka
Tangis bayi ditetek ibunya
Keringkan airmata dunia
Obrolan kita dimeja makan
Tentang mereka yang kelaparan
Lihat sekarat dilayar Tv
Antar kita pergi ke alam mimpi
Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia
Ethiopia Ethiopia Ethiopia Ethiopia
Disana terlihat ribuan burung nazar
Terbang disisi iga-iga yang keluar
Jutaan orang memaki takdirnya
Jutaan orang mengutuk nasibnya
Jutaan marah....jutaan marah
Tak bisa berbuat apa-apa
Setiap detik selalu saja ada yang merintih
Setiap menit selalu saja ada yang mengerang
Aku dengar jeritan dari sisni...aku dengar
Aku dengar tangismu dari sini...aku dengar
Namun aku hanya bisa mendengar
Aku hanya bisa sedih
Hitam kulitmu sehitam nasibmu kawan
Waktu kita asik makan waktu kita asik minum
Mereka haus..........mereka lapar
Mereka lapar...mereka lapar

Frustasi oleh: Iwan Fals

Generasiku banyak yang frustasi
Broken home istilah bule bule luar negeri
Mereka muak lihat papi mami bertengkar
Mereka jijik lihat papi mami slalu keluar
Ada urusan yang tak masuk di akal
Mami sibuk cari bujangan
Papi sibuk cari perawan
Timbang kesal lebih baik aku berhayal
Jadi orang besar
Seperti Hitler yang tenar
Jadi orang tenar
Persis Carter juragan kacang

Mata cekung badan persis capung
Tingkah sedikit bingung
Pikiran mirip mirip orang linglung
Rambut selalu kusut
Disuruh selalu manggut-manggut
Duduk di sudut hei kasihan itu tubuh
Tinggal tulang sama kentut

Hei Mr. Gelek loe tega
Mata gua kok nggak bisa melek
Hei Mr. Gelek
Duit gopek gua kira cepek
Hei Mr. Gelek perut laper ada tape
Pas gua sikat asem-asem nggak tahunya telek

Galang Rambu Anarki oleh: Iwan Fals

Galang rambu anarki anakku
Lahir awal januari menjelang pemilu
Galang rambu anarki dengarlah
Terompet tahun baru menyambutmu
Galang rambu anarki ingatlah
Tangisan pertamamu ditandai bbm
Membumbung tinggi (melambung)
Reff:
Maafkan kedua orangtuamu
Kalau tak mampu beli susu
Bbm naik tinggi
Susu tak terbeli orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi (anak kami)

Galang rambu anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras, janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku

Doa kami di nadimu

Galang Rambu Anarki oleh: Iwan Fals

Galang rambu anarki anakku
Lahir awal januari menjelang pemilu
Galang rambu anarki dengarlah
Terompet tahun baru menyambutmu
Galang rambu anarki ingatlah
Tangisan pertamamu ditandai bbm
Membumbung tinggi (melambung)
Reff:
Maafkan kedua orangtuamu
Kalau tak mampu beli susu
Bbm naik tinggi
Susu tak terbeli orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi (anak kami)

Galang rambu anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras, janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku

Doa kami di nadimu

Buku Ini Aku Pinjam - oleh: Iwan Fals

(biar tau, biar rasa)cinta ini milik kitaDikantin depan kelasku,disana kenal dirimuYang kini tersimpan dihati,Jalani kisah sembunyi
Dihalte itu ku tunggu,senyum manismu kekasihUsai dentang bel sekolah,Kita nikmati yang ada
Seperti hari yang lain,Kau senyum tersipu maluKetika ku sapa engkau..
Genggamlah jari,Genggamlah hati ini
Memang usia kita muda,Namun cinta soal hatiBiar mereka bicara,Telinga kita terkunci
(Biar tau, biar rasa)Maka tersenyumlah kasih(Tetap langkah, jangan hentikan)Cinta ini milik kita
Buku ini aku pinjam,‘kan ku tulis sajak indahHanya untukmu seorang,Tentang mimpi-mimpi malam

Bung Hatta - oleh: Iwan Fals

Tuhan terlalu cepat semua
Kau panggil satu-satunya yang tersisa
Proklamator tercinta...
Jujur lugu dan bijaksana
Mengerti apa yang terlintas dalam jiwa
Rakyat Indonesia...

Reff :
Hujan air mata dari pelosok negeri
Saat melepas engkau pergi...
Berjuta kepala tertunduk haru
Terlintas nama seorang sahabat
Yang tak lepas dari namamu...
Terbayang baktimu, terbayang jasamu
Terbayang jelas... jiwa sederhanamu
Bernisan bangga, berkapal doa
Dari kami yang merindukan orang
Sepertimu...

Kembali ke Reff.

Gaya Travolta oleh: Iwan Fals

Go go go goyangGaya Travolta kaum remajaSepertiMince, Dince, Ance, LuceMabok disko yang merajalela di ibukotaLagi lagi gengsi yang mereka tonjolkan
Tante tante dan si om senangTak mau ketinggalanDi jalanan pun dia latahPinggulnya bergoyang
Sebuah bemo datang dari belakangMenubruk pantat tante
Keringat mengucurMake up nya lunturSi tante kecebur lumpur

Gali Gongli oleh: Iwan Fals

Lelaki kecil usia belasanRokok ditangan depan kedai tuakDisela gurau tiga temannyaDi atas koran asyik main domino
Di lokalisasi pinggiran kotaYang nama dosa mungkin tak bicaraNeraka poster indahkamar remangEngkau lahir lelakikecil malang
Reff:Gali gongli bocah karbitanBesar dari belaianRibuan bapakGali gongli anak rembulanHIdup dari bibir yangIklankan tubuh mulusIbunya.......
Lelaki kecil usia belasanUsai berjudi pagi habis subuhKembali....ia ditelan sepiEntah esok apalagiHari depan........Hari depan.......

Gelisah oleh: Iwan Fals

Anak muda di ujung jalan
Petik gitar jilati malam
Mata merah hatinya berdarah
Sebab apa tiada yang mau tahu
Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu-lampu jalan sandarkan angan
Pada nada-nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah

Orang tua di remang-remang
Cari teman hamburkan uang
Senyum ramah tak ada di rumah
Sebab apa tiada yang mau tau

Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu-lampu jalan sandarkan angan
Pada nada-nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah

Gelisah jiwa bagai prahara
Orang muda, orang tua
Penuh amarah membabi buta
Gelisah hidup penjara dunia
Padang gelisah panas membara
Hutan gelisah membakar hidup
Gelisah langit, muntahkan badai
Kebimbangan lahirkan gelisah
Jiwa gelisah bagai halilintar
Aku gelisah, aku gelisah,
Aku gelisah.....

Orang-orang saling bertengkar
Untuk apa bukan soal lagi
Keserakahan sudah menjadi nabi
Kekusaan adalah jalan keluar
Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu-lampu jalan sandarkan angan
Pada nada-nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah

Orang muda penuh luka
Terkoyak nasib, tertikam gelisah
Membalik hidup, menerkam nasib
Gelisah badai, gelisah tidur
Lingkaran gelisah, lingkaran setan
Menggelinding datang dan pergi
Di ujung jalan membaca hidup
Adakah orang tidak gelisah
Aku gelisah, aku gelisah,
Aku gelisah.....

Genangan Hujan oleh: Iwan Fals


Sampai di mana aku tak tahuYang aku tahu terus melangkah menerjang bosanBanyak cerita yang telah kita temuiPasti berarti walau kadang tak peduli
Berkaca pada genangan hujanSemerbak harum bunga-bunga liarSenda gurau binatang malamMengantarku ke pembaringan
Bila dingin mengganggu kuhampiri kamuBila rindu bertalu aku di sampingmuKuselimuti dengan semangatkuLalu kukisahkan mimpi yang sederhana
Telah kuminta kau untuk menemaniPerjalanan ini sudah terjadiJangan berpikir kapan akan berakhirAku bergelora kurasa kaupun bahagia
Berkaca pada genangan hujanSemerbak harum bunga-bunga liarSenda gurau binatang malamMengantarku ke pembaringan

Arsip Blog

Kontributor

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. elektra solution . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger