News Update :

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Label

Label

Bongkar - oleh: Iwan Fals

Kalau cinta sudah di buang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang di perbudak jabatan

(*) O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar

O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar

Sabar, sabar, sabar dan tunggu
Itu jawaban yang kami terima
Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang
Kembali ke : (*)

Reff I :
Penindasan serta kesewenang-wenangan
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan
Hentikan jangan di teruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan
O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar
O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar
Reff II :
Di jalan kami sandarkan cita-cita
Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta
Kembali ke: (*), Reff I, Reff II

Bidadari Senjakala - oleh: Iwan Fals

Tatap mata mu membara, membakar hidup ku
Suara mu bergairah, menenangkan ku
Wajah itu datang lagi, medatangi ku.....memanggil ku
Wajah yang berduka, aku memeluk mu...mencium kening mu
Wajah langit senja hari, ada kelelawar melayang
Laut yang bergolak di depan ku, yaa....haaa !
Membara, membara...pandangan mu membara
Tubuh mu yang hangat menghangatkan tubuh ku
Lagu ini untuk mu, mimpi ini untuk mu
Duka datang dan pergi, datangnya silih berganti

Sering aku tak mampu bicara
Terdiam seperti patung bernyawa
Sering aku tak mampu menjawab
Aku tak tahu harus bagaimana

Bidadari senjakala, menari untuk ku......untuk ku
Masih ada cahaya, diwajah mu.....diwajah mu

Nyanyian di senja hari membuat ku rindu
Jangan berhenti memandang ku, jangan berpaling
Jangan berhenti mencintai ku, jangan berhenti
Aku tahu apa artinya senyum dibibir mu

Cair Lalu Mencari - oleh: Iwan Fals

Tinggi semakin tinggi akal memang untuk mencariLewat akalku aku mencariSampai batas mana apa yang selalu dicariHidup tak terasa memang mencari
Pada saat lelah bersandar rasa terjadiMelangkah mencari lelahku terjadi
Aku tak mampu berbuat lebih hari iniLewat lelah aku coba mampu menikmati
Sewaktu akan berharap kadang bagai janjiHarapan menjadi rela apapun terjadiMenanti saat yang ada segera akan kembaliMelangkah mencari lelahku terjadi
Aku tak mampu berbuat lebih hari iniSaat lelahku datang aku tak mampu mencariMemang tak perlu menolak saat yang terjadiLewat lelah aku coba mampu menikmati
Bagai titik air bumiku pasti kembaliAir mengalir kembali mencari
Lewati lelah terjadiKembali pergi mencari
Mengalir air dibumiMencair lalu mencari

Besar dan Kecil - oleh: Iwan Fals


Kau seperti bus kota atau truk gandengan
Mentang-mentang paling besar klakson sembarangan
Aku seperti bemo atau sandal japit
Tubuhku kecil mungil biasa terjepit
Pada siapa ku mengadu
Pada siapa ku bertanya
Kau seperti buaya atau dinosaurus
Mentang-mentang menakutkan makan sembarangan
Aku seperti cicak atau kadal buntung
Tubuhku kecil mrengil sulit dapat untung
Pada siapa ku mengadu
Pada siapa ku bertanya

Mengapa besar selalu menang
Bebas berbuat sewenang-wenang
Mengapa kecil selalu tersingkir
Harus mengalah dan menyingkir

Apa bedanya besar dan kecil
Semua itu hanya sebutan
Ya.. walau di dalam kehidupan
Kenyataannya harus ada besar dan kecil

Berkacalah Jakarta - oleh: Iwan Fals

Langkahmu cepat seperti terburuBerlomba dengan waktuApa yang kau cari belumkah kau dapatiDiangkuh gedung gedung tinggi
Riuh pesta pora sahabat sejatiYang hampir selalu saja ada
Isyaratkan enyahlah pribadi
Lari kota Jakarta lupa kaki yang lukaMengejek langkah kura kuraIngin sesuatu tak ingat bebanmuAtau itu ulahmu kota
Ramaikan mimpi indah penghuni
Jangan kau paksakan untuk berlariAngkuhmu tak peduliLuka di kaki
Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlariBila luka di kaki belum terobatiBerkacalah Jakarta
Lari kota Jakarta lupa kaki yang lukaMengejek langkah kura kuraIngin sesuatu tak ingat bebanmuAtau itu ulahmu kota
Ramaikan mimpi indah penghuni
Jangan kau paksakan untuk berlariAngkuhmu tak peduliLuka di kaki
Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlariBila luka di kaki belum terobatiBerkacalah Jakarta

Berikan Pijar Matahari - oleh: Iwan Fals

Terhimpit gelak tertawaDiselah meriah pestaSeribu gembel ikut menariSeribu gembel terus bernyanyi
Keras melebihi lagu tuk berdansaKeras melebihi gelegar halilintarYang ganas menyambar
Kuyakin pasti terlihatDansa mereka begitu dekatKuyakin pasti terdengarNyanyi mereka yang hingar bingar
Seolah kita tidak mau mengertiSeolah kita tidak mau perduliPura buta dan pura tuli
Mari kita hentikanDansa merekaDengan memberi pijar matahariDengan memberi pijar matahari
Terkurung gedung gedung tinggiWajah murung yang hampir matiBiarkan mereka iriWajar bila mencaci maki
Napas terasa sesak bagai terkena asmaNampak merangkak degup jantung keras berdetakSetiap detik sepertinya hitam
Tak sanggup aku melihatLukamu kawan dicumbu lalatTak kuat aku mendengarJeritmu kawan melebihi dentum meriam

Berapa - oleh: Iwan Fals

Berapa jauh seorang lelakiTempuh jarak lalu jalan mendakiBerapa cepat seorang lelakiTanpa keluh sigap dia berlari
Berapa dalam seorang lelakiSelami lautan demi tepati janjiBerapa keras seorang lelakiPecahkan cadas di atas kaki sendiri

Berandal Malam Di Bangku Terminal - oleh: Iwan Fals

Sebentar lagi pagi kan datangWalau sang bulan malas untuk pulangDi bangku terminal benakmu bertandaGelisah seorang merasa terbuang
Sedetik ingatnya seribu angannyaDambakan malam terus berbintangDi bawah sadarnya nasib berceritaHangatnya surya bara neraka
Sampai kapan kau akan bertahanDicaci langit tak sanggup menjeritHitam awan pasrah kau jilatiKusam kau dekap dengan muak kau lelapPagi yang hingar dengan sadar engkau gentar
Jangan jangan pagi kau hadirkanBiarkan malam terus berjalanJangan jangan mentari kau terbitkan
Jangan jangan pagi kau datangkanKumohon dan aku harapkanJangan jangan mentari kau terbitkan
Dengarlah tuhan apa yang dibisikkanBerandal malam di bangku terminal

Cinta - oleh: Iwan Fals

Orang bicara cintaAtas nama TuhannyaSambil menyiksa membunuhBerdasarkan keyakinan mereka
Orang bicara cintaAtas nama TuhannyaSambil menyiksa membunuhBerdasarkan keyakinan mereka
Air mengalirAngin berhembusHeningHeningHening
Doa doa bergemaMata menetes darahSatu lagi korban jatuhTradisi lenyap dihisap marah
Tuhan ya TuhanNamamu disebutkanDisaat hidupWaktu sengsaraDipintu mati
Tuhan ya TuhanTuhan ya TuhanTuhan ya TuhanTuhan ya TuhanTuhan ya TuhanTuhan ya TuhanCinta
Cinta ya cintaNamamu diagungkanDisaat hidupWaktu sengsaraDipintu mati
Cinta ya cintaCinta ya cintaCinta ya cintaCinta ya cintaCinta ya cintaCinta ya cintaTuhan

Cantik Munafik - oleh: Iwan Fals

Dia adalah gadis jelitaTak pernah banyak tingkahDidalam kelas dialah ratuTak ada bandingannya
Hingga semua murid priaBanyak yang menggodanyaSampai pak guru Umar tertarikOleh goyang pinggulnya
Aku pun juga malu tak maluJatuh cinta padanyaSembunyi sembunyi kukirim suratLewat teman baiknya
Tapi ternyata setelah kuterimaBalasan suratnyaTak aku duga dari semulaCintaku ditolak dia
Hei hei heiApa sih kekuranganku ?PadahalBanyak orang bilang aku ganteng
Hei hei heiApa sih keinginannya ?Rumahku megahMobilku banyakSayang milik orang tua
Ku tak mengerti dia begituMembuatku penasaranKorban yang lain juga berkataSama seperti aku
Tapi ternyata ketika kuintipTepat di malam mingguDia gandengan sama bapakkuYang kepala tak berbulu
Hei hei heiDialah gadis panggilanYang masihDuduk dibangku sekolah
Hei hei heiPantesan sedikit susahKarena dia tahuAnak sekolahTak pernah berkantong basah
Dasar bapakkuTak tahu maluPunya hobi meneguk madu

Bento (Lyric in English) - oleh: Iwan Fals

My name is Bento and I’ve got it allPlenty of cars, a big solid housePeople call me the executive bossEveryone knows I’m the oneUnreal...!
I’m handsome as hell, the women adore meOne glance and they’re mineTrading’s my business, I’ll cut any throatAs long as I’m happy, as long as I winTo hell with the losers who get in my wayAs long as I’m happy, once moreUnreal...!
Sermons about morality and justiceI have them for breakfastDeceit, lobbying and graftI’ll show you how it’s done!
Small-time crooks, street-corner banditsThey know nothingIf you want to get serious,I’m the one to teach you howJust say may name three timesBento, Bento, BentoUnreal...!

Cikal - oleh: Iwan Fals

Kerbau dikepalaku ada yang suciKerbau dikepalamu senang bekerjaKerbau disini teman petani
Ular dinegara maju menjadi sampah nuklirUlar didalam buku menjadi hiasan tattoUlar disini memakan tikus
Kerbauku kerbau petaniUlarku ular sancaKerbauku teman petaniUlarku memakan tikus
Kerbauku besar kerbauku seramTetapi ia bukan pemalasHidupnya sederhana
Sancaku besar sancaku seramMengganti kulit keluar sarang makan dan bertapaHidupnya sederhana
Ularku ular sancaKerbauku kerbau petaniUlarku memakan tikusKerbauku teman petani
Walau kerbauku bukan harimauTetapi ia bisa seperti harimauKerbauku tetap kerbauKerbau petani yang senang bekerja
Sancaku melilitnyaKerbauku tidak tergangguKarena sancaku dan kerbauTemannya petani
Lalu dimana anak anak sang tikus?
Bayi bayi bayiMurni dan kosong
Bayi bayi bayiBayi ya bayi
Kalau kita sedang tidur dan tiba tiba saja kita terbangunKarena lubang hidung kita terkena kumis harimauMungkin kita akan lari ya lariTetapi bayiku tidak
Bukan karena bayiku belum bisa berlariAku percayaAku percaya
Bayiku tidak akan pernah berfikirBahwa harimau itu jahatBayiku menarik narik kumisDan memukul mukul mulut harimauHarimau malah memberikan bayiku mainan
Bayiku menjadi bayi harimauBayi harimau anak petaniSeperti sanca melilit kerbauIa ada di gorong gorong kota
Lantas apa agamanya?
Kerbauku kerbau petaniUlarku ular sancaBayiku murni dan kosongIa ada di gorong gorong kota
Kerbauku kerbau petaniUlarku ular sancaBayiku bayi harimauIa ada di gorong gorong kota
Bayi bayi bayiMurni dan kosong
Bayi bayi bayiBayi harimau
Bayi bayi bayiYang berkalung sanca
Bayi bayi bayiYang di susui kerbau

Cik - oleh: Iwan Fals

Cepat kemari calon istrikuAjarkan aku setiap pagiKucium mesra bibirmu
Larilah dekap tubuhku eratOtakku buntu aku tak tahuHadapi soal serupa ituNona cantik calon istriku tolonglah aku
Pikat hatiku dengan tingkahmuSebelum kita siap arungiLautan luas penuh tantanganTampak perahu kecil kita menunggu di dermaga
Riak gelombang suatu rintanganIngat itu pasti kan datangKarang tajam sepintas seramUsah gentar bersatu terjang
Ulurkan tanganmuPasti kugenggam jarimuKecup mesra hatikuRintangan kuyakin pasti berlalu
Ulurkan tanganmuPasti kugenggam jarimuKecup mesra hatikuRintangan kuyakin pasti berlalu
Riak gelombang suatu rintanganIngat itu pasti kan datangKarang tajam sepintas seramUsah gentar bersatu terjang
Cepat kemari calon istrikuAjarkan aku setiap pagiKucium mesra jidatmu
Larilah dekap tubuhku eratOtakku buntu aku tak tahuHadapi soal serupa ituNona cantik calon istriku tolonglah aku
Pikat hatiku dengan tingkahmuSebelum kita siap arungiLautan luas penuh tantanganTampak perahu kecil kita menunggu di dermaga

Celoteh Camar Tolol Dan Cemar - oleh: Iwan Fals

Api menjalar dari sebuah kapalJerit ketakutanKeras melebihi gemuruh gelombangYang datang
Sejuta lumba lumba mengawasi cemasRisau camar membawa kabarTampomas terbakarRisau camar memberi salamTampomas Dua tenggelam
Asap kematianDan bau daging terbakarTerus menggelepar dalam ingatan
Hatiku rasaBukan takdir tuhanKarena aku yakin itu tak mungkin
Korbankan ratusan jiwaMereka yang belum tentu berdosaKorbankan ratusan jiwaDemi peringatan manusia
Korbankan ratusan jiwaMereka yang belum tentu berdosaKorbankan ratusan jiwaDemi peringatan manusia
Bukan bukan ituAku rasa kita pun tahuPetaka terjadiKarena salah kita sendiri
Datangnya pertolonganYang sangat diharapkanBagai rindukan bulanLamban engkau pahlawanCeloteh sang camar
Bermacam alasanTak mau kami dengarDi pelupuk mata hanya terlihatJilat api dan jerit penumpang kapal
Tampomas sebuah kapal bekasTampomas terbakar di laut lepasTampomas tuh penumpang terjun bebasTampomas beli lewat jalur culasTampomas hati siapa yang tak panasTampomas kasus ini wajib tuntasTampomas koran koran seperti amblasTampomas pahlawanmu kurang tangkasTampomas cukup tamat bilang naas

Cendrawasih ( oleh: Iwan Fals feat. Mahesa Ibrahim)

Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasihKabarkan berita duka alam rayaHati bumi luka anak durhakaTerjungkal merintih menghiba
Rindu tergoda oleh tembokDendam menampakkan wajah gelapTetes air mata para malaikatBerjatuhan kelahan berdebu
Tak hirau akan kesuburanKering menindas nurani
Ha haHa haHa haHa ha
Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasihKabarkan cerita menyayatBulan berdengung didalam bayanganMenghadirkan rupa yang tajam
Dibibir tebing kelam tinggiLirih terdengar angin berdoaGairah harum lembut kebebasannyaLaksana aroma bunga hutan
Tercium dari puncak gunungGemetar sadar terancam
Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasihDi buru luka karena keindahannyaKesadaran bersinar dengan merdekaNyanyi jiwa melebihi tanya
Ada apa gerangan wahai cendrawasih ?Lingkar matamu hitam letih batinmuBeratkah deritamu wahai cendrawasih ?Murung paruhmu kicaukan keluh
Ada apa gerangan ?
Sayap sayap cinta membela bianglalaSayap sayap cinta membela cakrawalaSayap sayap cinta membela nuraninya

Columbia - oleh: Iwan Fals

Langit nampak murung seperti gelisah
Angin bawa kabar tentang duka, di sana....
Lolong anjing malam bawa pertanda
Alam bawa kisah unggas resah
Beritakan.. Tangis....

Saat gelombang lahar
Hanyutkan ribuan manusia
Tanpa mau mengerti datang tepati janji
Waktu seorang ibu
Belai mesra anaknya

Gemuruhnya petaka singkirkan jeritan yang ada
Batu-batu telanjang
Menari di nurani
Hancurkan rumah-rumah, hancurkan kedamaian

Colombia.......
Colombia.......
Sementara kita di sini
Tanpa beban bernyanyi
Sedangkan mereka gundah
Di sela ganasnya wabah
Sementara kita di sini
Asyik cumbui mimpi
Sedangkan mereka di sana
Rindukan riuhnya pesta

Narasi:
Ada sekuntum bunga mawah
Bercengkrama dengan lahar
Seorang bayi mungil
Begitu manis menyambut mati

Arsip Blog

Kontributor

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. elektra solution . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger